Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id | Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jateng bekerja sama dengan Balai Taman Nasional dan masyarakat Karimunjawa melaksanakan kegiatan Ngelepas Penyu Ning Segoro “Pasnyuro” di Kepulauan Karimunjawa tepatnya di pantai Bobby, Sabtu (9/9/2023).

Kegiatan Pasyuro ini di pimpin oleh Dirpolairud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi, S.H., S.IK., M.H. beserta Tim. Adapun personel yang melaksanakan adalah 36 Personil bersama BTN KJ 3 orang, perwakilan dan 5 orang masyarakat.

Kegiatan pasnyuro melepaskan anak penyu/ tukik sekitar 200 tukik kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan penyu dari kepunahan.

Dirpolairud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi, S.H., S.IK., M.H. menyampaikan bahwa Ditpolairud harus bisa bersama instansi terkait melestarikan penyu di pulau-pulau terluar seperti pulau Karimun Jawa dan pulau Nusakambangan.

“Inilah wujud sinergitas Ditpolairud Polda Jateng dengan instansi lain serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan,” ucap Dirpolairud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi.

Tukik/anakan Penyu yang dilepas adalah jenis Penyu SIsik (Eretmochelis imbricata) dan Penyj Hijau/Pendok (Chelonia mydas). Adapun jumlah yang dilpas sebanyak 200 ekor dengan rincian masing -masing jenis sebanyak 100 ekor.

Teknis pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : peserta yang akan melepas tukik, diberi tempat wadah tukik yang sudah berisi tukik oleh petugas dari TN karimunjawa. Peserta berbaris sejajar pantai dan menghadap ke pantai. Dengan berjongkok masing -masing peserta melepas tukik dengan cara tukik dihadapkan dahulu ke darat. Refleks dan spontan tukik akan berbalik menghadap ke laut, kemudian berjalan dan berenang.

Sebelum pelepasan tukik disampaikan juga terkait PSA Penyu TN Karimunjawa sebagai program konservasi Penyu yang dimulai sejak tahun 2003. PSA Penyu berkegiatan menampung telur-telur penyu yang berasal dari pulau-pulau di sekitar Karimunjawa, yang disampaikan oleh nelayan setempat. Mereka tidak sengaja menemukan sarang penyu tersebut kemudian mengambilnya dan diserahkan kepada pengelola PSA Penyu. Di PSA penyu telur-telur tadi disimpan dalam ember penetasan ditunggu sampai menetas. Setelah mentas baru dilepas ke alam/laut.

Pelepasan Tukik sebaiknya dilaksanakan pada saat sore hari, dengan asumsi tukik bisa cepat beradaptasi dan survive dengan kondisi alam. Bisa juga dilaksanakan pada saat pagi sampai menjelang siang saat cuaca belum Terik dan panas sekali.
Menurut Penata TK. I Nur Afendi, S.Hut Jabatan : PEH Muda di Balai Taman Nasional Karimunjawa.